Sabtu, 23 April 2011

FF - With The Love I Learned (Part 1)



Title       : With The Love I Learned
Author   : Hikaru Chan a.k.a Myself ^_^
Genre    : Romance, Friendship
Cast       : 
·         Seo Joo Hyun    as            Lee Seohyun
·         Cho Kyu Hyun   as            Cho Kyuhyun
·         Lee Donghae     as            Lee Donghae
·         Kim Taeyeon     as            Lee Taeyeon
·         Lee Taemin        as            Lee Taemin
·         Im YoonA            as            Im YoonA
·         Lee SoonKyu      as            Sunny
·         Choi Sooyoung as            Choi Sooyoung
·         Victoria Song     as            Victoria Song
·         Another cast from SM Entertainment

Desclaimer         :  Ide cerita murni dari pemikiran saya. Penentuan cast hasil imajinasi saya. Para pemain bukan milik saya. Gambar-gambar semua hasil pencarian dari google serta ada juga yg merupakan asli editan saya.

DON’T COPY THIS FANFICTION

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*

PART 1

“aku menyukaimu, maukah kau menjadi yeojachinguku?”


Ia mengucapkannya, mengucapkan kata-kata yang aku pikir tak akan pernah diucapkan untukku. Aku, Seo Joo Hyun seorang murid SMA kelas 2 yang tidak istimewa. Saat ini tepat di hadapanku terdapat seorang kakak kelasku yang bisa dibilang sedang memintaku menjadi yeojachingunya. pengalaman pertama? Tentu saja. Aku bahkan tak pernah berpikir aku yang tidak memiliki kelebihan apapun, tidak pernah mengerti apa yang mereka bicarakan tentang ‘cinta’ dan tidak pernah ambil pusing dengan satu kata itu. Sekarang ini justru ada seseorang yang menginginkan aku menjadi yeojachingunya.

Aku gugup. Aku bingung. Apa yang harus ku katakan? Aku bahkan belum pernah merasakan perasaan ‘cinta’ kepada lawan jenis. Sementara namja ini terus menunggu jawaban dariku.

“a, aku…” ucapku gantung. Aku masih bingung. Mungkin saat ini di wajahku tertera sekali wajah bingung. Kalau bisa, mungkin aku ingin berteriak minta tolong. Aku akan meminta seseorang menggantikan posisiku. Karena jujur saja, aku belum siap.
“Seohyun, sepertinya kau belum siap ya?” ucapnya tepat sasaran. Sepertinya benar jika wajah bingungku begitu keliatan dimatanya.
“bukan begitu.. hanya saja, aku….” Ucapku gantung, lagi? Ah, aku hanya tak ingin menyakitinya!
“sepertinya aku mengerti masalahmu. Bagaimana kalau sekalian aku ajarkan dan aku perkenalkan ‘cinta’ sepasang kekasih padamu? Aku tidak masalah apabila kamu mungkin belum mempunyai rasa yang sama terhadapku, karena aku yakin cinta itu akan tumbuh. Jadi anggaplah ini sebagai percobaan terlebih dahulu.” Ucapnya percaya diri? Mungkin iya mungkin juga tidak.
“ba, baiklah..” ucapku pada akhirnya. Sepertinya bukan hal yang buruk. Lagipula, aku pikir dia bukan orang yang jahat.
“kalau begitu, aku resmi menjadi namjachingu percobaanmu!”  ucapnya girang. Sebenarnya aku kasihan padanya, kenapa dia mau kujadikan percobaan? Tapi itu kan dia yang memintanya. Mungkin dia memang berniat mengajariku dan memberikanku pengalaman tentang ini.
“kau Seo Joo Hyun kan? Perkenalkan, namaku Cho Kyuhyun.”

***

Itulah awalnya bagaimana aku menjadi yeojachingu seorang Cho Kyuhyun. Cowok yang kupikir cukup keren. Ia adalah ketua futsal, memiliki fisik yang nyaris sempurna, dan kudengar sih dia itu memiliki suara yang merdu. Meski aku sendiri belum pernah mendengarnya secara langsung.

Sebulan sudah kami menjadi sepasang kekasih. Kyuhyun oppa juga sudah mulai mengajariku yang ‘buta’ akan cinta ini. Setiap pulang sekolah, ia selalu menyempatkan diri untuk menjemputku di kelas. kami juga pulang bareng dengan motornya. Ia mengantarkanku sampai taman dekat rumahku. Ia juga sering mengirimkan pesan singkat hanya sekedar menanyakan keadaanku. Dan aku juga mulai terbiasa dengan ini. Terkadang ia menjadi pendengar yang baik saat aku bercerita, ia juga menjadi guru saat aku menanyakan pelajaran. Jujur aku senang. Tapi aku masih belum bisa merasakan perasaan ‘itu’. Aku malah menganggapnya sebagai seorang kakak yang perhatian.

Aku jahat sekali ya? akupun sempat berpikir kalau aku tidak pantas menjadi kekasih seseorang seperti Kyuhyun oppa. Aku ingin sekali membalas perbuatannya. Tapi apa? Aku tidak tau..
Besok adalah anniversary kami satu bulan. Saat aku sedang bingung memikirkan hadiah untuknya, ia justru sudah lebih dulu mengajakku ke taman hiburan. Apa yang harus kuperbuat?

***

“menurut kalian, aku harus memberinya apa?” tanyaku. Kini jam istirahat dan aku tengah berkumpul dengan sahabat-sahabatku, Yoona, Sunny, dan Sooyoung.
“bagaimana kalau jam tangan saja?” usul Yoona.
“tapi aku rasa dia jarang memakai jam.” Sanggahku.
“kalau syal rajutan? Kan kesannya dari hati.” usul Sunny.
“tidak bisa, aku tidak bisa merajut dalam waktu kurang dari 24 jam. Itu mustahil. Bisa-bisa aku tidak tidur semalaman.”
“kau traktir ia makan makanan favoritnya saja! Kan lebih bermanfaat tuh. Bikin kenyang. Hehe..” ucap Sooyoung.
“itu sih maunya kamu, Soo..!” jitak Sunny ke Sooyoung.
“jangan samakan Kyu oppa denganmu yang doyan makan itu!” ucap Yoona menunjuk Sooyoung.
“lalu aku harus memberikannya apa?” tanyaku lagi.
“memang bagusnya sih yang dibuat sendiri. Biar berkesan. Tapi sepertinya itu mustahil. Apa yang bisa dibuat dalam waktu kurang dari 24 jam?” ucap Sunny menerawang. Kami semua terdiam. Berpikir.
“KUE!!!” ucapku, Yoona, dan Sooyoung bersamaan.
“kau pintar SoonKyu!” ucap Sooyoung.
“ya! jangan memanggilku dengan nama itu!” kesal Sunny.
“gomawo, semuanya. Kalian sangat membantuku~” ucapku senang.
“sama-sama Seohyun. Kami senang bisa membantumu.” Ucap Yoona memelukku diikuti Sunny dan Sooyoung. Aku bersyukur memiliki mereka. Baiklah,sudah kuputuskan aku akan memberikan Kyu oppa kue buatanku.

***

“Taeyeon eonnie, mau tidak membantuku membuat kue?” tanyaku kepada satu-satunya kakak perempuanku yang ahli masak ini.
“kue? Memang siapa yang berulang tahun?” tanyanya.
“anni, aku hanya ingin memberikannya kepada temanku yang sudah cukup banyak membantuku.” Ucapku berbohong. Karena aku belum ingin kakakku ini mengetahui hubunganku dengan Kyu oppa yang masih dalam percobaan.
“benarkah? Bukan untuk namjachingumu?” tanyanya menyelidik.
“bukan, eonnie.. ayolah, onnie mau kan membantuku?” pintaku.
“baiklah…”
“asyik! Makasih onnie sayang~” senangku sambil mencium pipi eonnieku itu.
“lalu, kau ingin buat kue rasa apa?”
“coklat! Aku sudah menyiapkan bahan-bahannya kok.”
“baguslah kalau kau sudah ada persiapan. Tapi aku membantumu hanya sedikit saja ya? karena kalau banyak, jadinya kamu yang membantuku bukan aku yang membantumu. Araseo?”
“ne, eonniku.. kajja, kita mulai!” ajakku.

***

“wah.. bau harum.. kalian sedang memasak untukku ya?” Tebak Donghae oppa. kakakku yang paling tua yang baru saja pulang dari latihan basketnya.
“anio, oppa kePDan! Ini itu buat temanku.” Ucapku.
“lalu, buat oppa mana? Apa tidak ada sama sekali?” ucap Donghae oppa lagi.
“tidak ada.” Balasku.
“Seohyun, kau tega sekali pada oppamu ini..” rengek Donghae oppa manja.
“haha.. oppa ini gampang sekali dijahili oleh Seohyun. Tenang, selagi Seohyun sibuk dengan kue buatannya, aku juga membuat kue untuk kita semua kok.” Ucap Taeyeon eonnie.
“ah, kau memang dongsaengku yang paling baik taeng~” ucap Donghae oppa yang akan memeluk Taeyeon eonni. Namun, dengan kasar Taeyeon eonnie menolaknya.
“ya, oppa! jangan dekat-dekat! Kau masih bau keringat, belum mandi! Dasar jorok! Mandi sana!” omel Taeyeon eonnie. Donghae oppa menurut, meski sedikit kesal karena diusir sama dongsaengnya sendiri.
“aku pulaaang..!!” teriak seseorang dengan suara cemprengnya.
“Taemin, berhentilah berteriak di rumahmu sendiri!” omel Taeyeon eonnie kepada Taemin yang baru pulang dari bermain. Taemin, adikku satu-satunya. 4 bersaudara, cukup banyak bukan? Terlebih ketiga saudaraku itu cukup bawel.  Tapi, mereka cukup membuat suasana di rumah ini ramai, mengingat kedua orang tua kami yang sering berangkat pagi pulang malam.
“waah.. kue! Aku mauuuu..!!” heboh Taemin yang mengacuhkan Taeyeon eonnie.
“andwae! Jangan yang ini! Ini punyaku!” ucapku mengambil kue yang nyaris jadi santapan Taemin.
“hee?? Wae? Kenapa punya Seohyun noona sebesar itu?” tanyanya.
“karena ini buat temanku! Kau makan saja kue yang dibuat Taeyeon eonnie itu.” Tunjukku ke kue rasa caramel yang dibuat oleh Taeyeon eonnie.
“aniyo, aku maunya yang coklat itu!” rengek Taemin.
“tidak, ini punyaku!”
“kau kejam sekali noona. Hiks..” rengeknya lagi dan kali ini ia berlindung dibalik Taeyeon eonnie. Dasar bocah itu..
“sudahlah Taemin, lain kali akan noona buat kue rasa coklat ya?” ucap Taeyeon eonnie.
“benarkah? Waa.. makasih noona ku sayang..!” girang Taemin yang langsung memeluk Taeyeon eonnie. Ya, Taeyeon eonnie memang berpikiran dewasa. Tak heran bila ia begitu di sayang oleh kami semua.

***

Esok harinya, tepat pada hari anniversary satu bulanku bersama namjachinguku, Kyuhyun oppa. Aku sudah bersiap untuk pergi hari ini. Kue yang kubuat kemarinpun juga sudah ku bungkus rapi dan siap diberikan untuk Kyu oppa.

Aku beranjak menuruni tangga menuju lantai bawah. Donghae oppa sudah pergi untuk latihan basket lagi. Karena tidak lama lagi akan diadakan tournament basket di kampusnya jadi wajar saja kalau ia begitu giat berlatih.

Sementara itu, Taemin juga tumben-tumbenan sudah tidak kelihatan batang hidungnya. Rupanya dia sudah pergi dengan teman-temannya untuk bermain game. Ckck, dasar anak itu, bangun pagi hanya untuk bermain game.. -_-‘ *ditendang Taemints

Beda dengan kedua saudara laki-lakiku itu, Taeyeon eonnie justru anteng di rumah. Jelas saja, pagi ini Leeteuk oppa kekasih Taeyeon eonnie sudah berkunjung. Alhasil, mereka pacaran di rumah deh. Itung-itung jagain rumah juga.

“Hyunnie.. kau mau kemana?” Tanya Taeyeon eonnie saat melihatku yang sudah rapi ini.
“aku ingin pergi dengan temanku eonn..”
“temanmu yang ingin kau beri kue coklat itu?”
“ne..”
“oh yasudah, hati-hati ya. jangan pulang larut.”
“ne, eonnie.. aku berangkat dulu..!”

***

Selesai berpamitan, aku langsung mengarahkan kakiku ke taman dekat sini. Takut keluargaku tau mengenai hubunganku dengan Kyu oppa, aku memintanya untuk menjemputku di taman itu. Untunglah Kyu oppa tidak menanyakan alasannya.

“Kyu oppa!” panggiku begitu aku melihat sosok namja itu di sekitar taman.

Ia berpakaian cukup rapi kali ini. Ia terlihat beda. Apa ini karena aku yang baru pertama melihatnya dengan tidak sedang memakai seragam sekolah? Entahlah, yang pasti kali ini di mataku ia terlihat cukup keren.

“Seohyun.. bagaimana? Kau sudah siap?” tanyanya. Aku mengangguk pasti dan mulai menaiki motor birunya. Kami pun pergi menuju taman hiburan.

***

“oppa, bagaimana kalau kita masuk ke istana boneka itu? Aku ingin melihat isinya.” Pintaku.
“bagaimana kalau kita naik jet coaster dulu? Bukankah lebih enak bila kita menaiki yang menegangkan dulu?”
“jet coaster??” tanyaku histeris.
“ne..” ucap Kyu oppa datar.
“andwae!! Aku takut oppa..”
“tenang saja, aku akan melindungimu Seo..” ucap Kyu oppa yang langsung menarik tanganku untuk mengantri di permainan jet coaster itu.

Sampailah giliran kami. Kami duduk berdua. Aku masih tampak gelisah. Kucoba melihat rel nya. Ternyata, mengerikan!

Kereta yang kami naiki mulai bergerak. Aku menunduk dan menutup kedua mataku. Tiba-tiba sentuhan hangat menyentuhku. Kyu oppa menggenggam tanganku dan berbisik pelan di telingaku..

“jangan takut.. aku akan selalu ada di sampingmu..” bisiknya yang entah kenapa membuatku lebih tenang. Akupun memberanikan membuka mataku dan mencoba menikmati permainan ini.

***

Haah.. akhirnya aku keluar juga dari permainan mengerikan itu. Meski sudah agak tenang dengan kata-kata Kyu oppa dan meski sudah mencoba memberanikan diri menikmati permainan itu. Tetap saja aku penakut! Aku tidak henti-hentinya mencengkram baju Kyuhyun oppa selama permainan itu berlangsung.

“huwahahaha..!! kau lucu Seohyun! Mukamu pucat sekali! Hahaha..!” tawa Kyuhyun oppa dengan evilnya.
“aish, menyebalkan! Kau mengerjaiku!” ambek ku.
“hahaha.. mianhae, Seohyun. Abis, kau lucu sekali saat seperti itu. Hahaha..” ucapnya yang tetap menertawakanku.

Aku cemberut. Aku pergi meninggalkannya yang masih tertawa.

“eh, Seohyun..! tunggu aku!” teriaknya. Bodo. Aku ga peduli. Aku tetap berjalan dan mengacuhkannya.
“Seohyun.. kau marah ya?” tanyanya. Aku diam saja. Memalingkan wajahku.
“Seo.. maafkan aku. aku khilaf. Sungguh.. mianhae Seohyun..” mohonnya.
“aku janji aku akan menemanimu ke istana boneka itu berulang kali..”
“benarkah? Baiklah, ayo kita kesanaaa..!!” ucapku senang yang langsung menarik Kyuhyun oppa.

***

“haah.. aku lelah oppa..” ucapku.
“jelas saja kau lelah. Kau bolak-balik masuk ke istana boneka itu sampai 3 kali!”
“habis.. satu kali itu tidak cukup untukku melihat semua yang ada disana. Kan bonekanya ada banyak..”
“ck, dasar.. yasudah, ayo kita duduk dulu disana. Istirahat sejenak. Aku juga lelah.”

Kami duduk di sebuah stand yang menyediakan tempat duduk beserta mejanya. Kami membeli minuman dan beristirahat disana.

“ah, aku lupa! Aku kan bawa kue!” ucapku. Aku segera mengambil kue yang sudah kupersiapkan.
“kue? Kue apa?”
“taraaah..!! ini dia kue coklat buatanku!” ucapku senang sambil memperlihatkan kue hasil karyaku.
“waah.. ini kau yang buat?” Tanya Kyu oppa. aku mengangguk semangat.
“boleh aku makan?”
“tentu!” Kyuhyun oppa mulai memakan kue buatanku.
“bagaimana? Bagaimana? Apakah enak?” tanyaku penasaran.
“mm… enak.”
“yeayy!! Aku berhasil!” sorakku senang.
“ini kau yang membuatnya?”
“ne, ini aku yang membuatnya khusus untuk Kyu oppa!” terangku.

***

Kyuhyun POV

“ne, ini aku yang membuatnya khusus untuk Kyu oppa!” ucapnya.

Untukku? Ia membuat kue ini untukku? Seohyun, apa kau mulai merasakan perasaan itu? Perasaan yang sama yang kurasakan terhadapmu.

“Kyu oppa? kenapa bengong? Apa kue ini terlalu enak hingga kau tidak menyangkanya dapat memakan kue seenak ini? Haha.” Candanya diiringi tawa.
“anio, hanya saja aku merasa.. tidak percaya.” Gumamku pelan.
“sudahlah.. aku jadi ingin memakannya juga. Ayo oppa kita makan lagi!” ucapnya senang. Sepertinya dia benar-benar menikmatinya.

Tak terasa bibirku mengukir sebuah senyuman saat melihatnya yang tersenyum senang itu. Ya Tuhan, biarkan aku melindungi gadis polos dan manis ini selamanya.

***

“gomawo oppa.. hari ini aku begitu senang.” Ucapnya saat aku tiba di taman tempat tadi aku menjemputnya.
“ne, aku juga senang. Happy anniversary one month, jagi..” ucapku. Ku tarik tangan kanannya lembut. Kucium punggung tangannya. Satu bulan bersama, kupikir ia belum siap dengan perlakuanku yang seperti ini. Tapi kuharap, sebagai awal, ia cukup siap saat aku mencium tangannya itu. Hanya itu yang bisa ku lakukan saat ini, mengingat hubungan kami yang baru satu bulan.

Kulihat ia tampak shock dengan perlakuanku. Wajahnya yang putih itu kini telah berubah menjadi berwarna kemerahan. Mungkin karena malu. Sangat manis.

“baiklah, Seohyun. Aku pulang dulu..” pamitku. Tapi ia tak bergeming.
“Seohyun?” panggilku.
“ya Seohyun, kau kenapa?” tanyaku mulai panic.
“e, eh? Anni, aku tidak apa-apa.” Ucapnya tersadar.
“baiklah, hati-hati ya. aku pulang dulu!” ulangku.
“n, ne.. sampai jumpa oppa!” ucapnya.
“sampai jumpa! Oh ya, terima kasih atas kuenya!” ucapku lagi yang kemudian berlalu.

Seohyun POV

Astaga, apa itu? Barusan ia mencium tanganku? Kenapa rasanya wajah ini panas? Kenapa jantungku berdebar tak beraturan? Apa aku terlalu kaget? kaget dengan perlakuannya yang tiba-tiba itu? Aaa… aku tidak mengerti! Tapi syukurlah ia menyukai kue buatanku. Setidaknya aku sudah memberikan sesuatu untuknya sebagai tanda terima kasihku. Hari ini aku begitu senang! ^^

***

Esok hari di kelas..

“jadi, bagaimana kencan pertamamu itu?” Tanya Sooyoung.
“apa saja yang kau lakukan dengannya?” sambung Yoona.
“apa kau sudah banyak mengenal bagaimana cinta sepasang kekasih itu?” tambah Sunny.
“Ya! kalian ini apa-apaan sih? Kenapa kalian seperti polisi yang sedang menginterogasi pelaku suatu kejahatan?” kesalku.
“mian, Seohyun.. kami hanya penasaran. Hehe..” ucap Sooyoung.
“kalau kalian ingin tau.. tidak boleh!” ucapku.
“mwo?? Kenapa tidak boleh?” Tanya Yoona.
“tidak apa-apa. Aku hanya ingin tidak ada yg tau mengenai kencan pertama kami selain kami berdua.”
“ah, kau pelit Seohyun..” ucap Sunny.
“mian ya.. biarkan ini menjadi kenangan kami. Aku hanya bisa bilang kalau dia menyukai kue buatanku dan hari minggu kemarin adalah hari yang menyenangkan untukku.” Terangku.
“jadi usul kami berhasil?” Tanya Yoona. aku mengangguk pasti.
“asyik, sebagai gantinya kau harus traktir kami makan!” tagih Sooyoung.
“mwo? Traktir minumnya saja ya, kalau makanannya bayar sendiri. Oke?”
“terserahlah, yang penting traktiiiir..!!” ucap ketiganya. 


-tbc-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Umur blog ini

Daisypath - Personal pictureDaisypath Friendship tickers