Title : Can’t Reject
Author : Hikaru Chan :)
Genre : Friendship, Romance
Cast :
- SNSD - Seo Joo Hyun (Seohyun)
- SNSD - Im Yoon A (Yoona)
- Super Junior - Cho Kyu Hyun (Kyuhyun)
this is my first ff about Kpop. maaf kalau masih banyak kekurangan. saya juga masih dalam proses belajar dan sangat membutuhkan kritik ataupun saran.
sebelumnya maaf kalau bahasa korea yg kutulis salah atau kurang tepat. abisnya saya belum hapal. lupa-lupa inget.
karena ini di post di blog, jadi ga berharap lebih. ya mudah-mudahan ada yg berkenan membaca meski kurang bagus. Karena baru awal, jadi cuma dikit. Selamat membaca~ ^o^
***
PART 1
“annyeong haseyo.. Seo Joo Hyun imnida. Kalian bisa memanggil saya Seohyun. Saya murid baru disini, jadi mohon bantuannya.” Ucap gadis bernama Seohyun yang sedikit membungkukkan tubuhnya.
Seoul International High School, itulah nama sekolah baru Seohyun. Ia pindah ke Seoul karena pekerjaan ayahnya yang tiba-tiba di pindah tugaskan ke ibu kota Korea Selatan ini.
Seohyun POV
“baiklah, Seohyun.. silahkan kamu menempati kursi kosong yang berada di sana. Di sebelah Yoona.” ucap Leeteuk songsaenim.
“baik pak..” ucapku seraya berjalan kearah kursi yang tadi ditunjuknya. Kursi kosong yang berada di baris ketiga. Dimana seorang gadis manis tengah duduk disebelahnya.
“Im YoonA.. tolong bantu anak baru itu ya.” ucap Leeteuk songsaenim lagi. Gadis yang duduk semeja denganku mengangguk. Sepertinya dia anak baik-baik. Akupun berinisiatif untuk berkenalan dengannya.
“hai salam kenal, aku Seohyun.” Ucapku memperkenalkan diri dan mengulurkan tanganku.
“hai juga. Aku Im YoonA. Kamu bisa memanggilku Yoona.” Ucap teman sebangkuku itu sambil tersenyum manis dan menyambut uluran tanganku.
“Yoona, boleh aku meminta tolong?” ucapku.
“tentu, ada apa?”
“bisakah kau mengantarkan ku berkeliling sekolah ini? Aku tidak tau letak ruangan yang ada di sekolah ini. Mau kan?” ucapku memohon. Yoona tampak sedang berpikir, sementara aku menanti jawaban darinya dengan penuh harap. Tentu saja, dengan siapa lagi aku meminta pertolongan seperti ini sementara aku belum mengenal orang-orang yang ada disini.
“mm.. baiklah. Aku akan menemanimu.” Jawabnya dengan senyuman.
“kyaa.. Yoona-ah, kau baik sekali.. terima kasih ya!” ucapku girang sambil memeluknya. Untunglah teman sebangkuku ini baik dan ramah, jadi aku dengan mudah bisa bersosialisasi dengannya. Coba kalau orangnya jutek, bisa mati kutu akunya.
***
Kini aku dan Yoona sedang berjalan-jalan mengitari sekolah baruku ini. Yoona selalu menunjukkan letak ruangan-ruangan serta fungsinya. Sampai akhirnya ia membawaku ke sebuah ruangan yang lumayan besar yang penuh dengan alat-alat music. Dan aku melihat… Piano! Aku tidak menyangka kalau sekolah ini memiliki piano sebagus itu. Warnanya putih bersih dan mengkilat sekali.
“Yoona.. ini..”
“ya, ini ruang music. Kau suka bermain music?” tanyanya.
“IYA! Aku sangat suka bermain music!” jawabku bersemangat.
“wah.. benarkah? Kalau begitu bisakah kau menunjukkan permainanmu? Aku ingin melihatmu bermain music.” Pintanya. Dengan senyum mengembang, aku mengangguk pasti dan langsung berjalan kearah piano putih yang ada di ruangan ini.
Yoona POV
Aku melihatnya yang akan memulai bermain piano yang sudah lama tak dipakai itu. Akupun memutuskan untuk duduk di kursi yang ada di dekat piano itu, menunggunya memainkan piano itu.
Perlahan-lahan jari-jarinya mulai menari di atas tuts piano itu. Menciptakan paduan suara indah yang indah didengar. Aku pun mulai hanyut dalam alunan musiknya. Hebat. Seohyun sangat lihai dalam memainkannya. Jujur, aku kagum. Aku tidak menyangka gadis yang menurutku sedikit kekanak-kanakan ini ternyata memiliki kemampuan bermain piano.
“waah.. hebat sekali Seohyun! Permainanmu bagus sekali. Aku kagum..” ucapku bertepuk tangan saat ia telah selesai bermain.
“terima kasih Yoona-ah.. aku baru pemula kok. Hehe..” jawabnya merendah. Aku hanya tersenyum membalasnya. Ternyata ia tidak sombong.
“Yoona.. ayo kita berkeliling lagi!” ajaknya bersemangat yang langsung menarikku keluar ruang music ini.
***
Seohyun POV
Setelah puas bermain piano, aku kembali mengajak Yoona berkeliling. Saat kami melewati lapangan dalam, aku melihat ada sekumpulan orang disana. Tanpa pikir panjang, langsung saja aku menghampiri kerumunan orang itu. Ternyata ada 2 orang penyebab kerumunan ini.
“tapi Kyuhyun.. aku menyukaimu!” ucap seorang gadis yang menurutku akan menangis.
“maaf.. tapi aku sudah tidak menyukaimu.” Ucap seorang pemuda dingin tanpa memandang sedikitpun kearah gadis itu.
“tapi kyu, bagaimana bisa kau sudah tidak menyukaiku? Padahal baru kemarin malam kau bilang suka padaku!” ucap gadis itu lagi yang kini sudah menangis.
“karena memang begitulah keadaannya. Yang jelas, sekarang aku tidak lagi menyukaimu! Sudahlah, lebih baik kau pergi dari kehidupanku!” ucap cowo dingin yang disebut Kyuhyun itu pergi meninggalkan kerumunan orang termasuk gadis yang menangis itu.
Hah? Apa-apaan cowo itu? Apa ia sengaja berbicara sekejam itu di tengah lapangan ini? Benar-benar keterlaluan!
“Hei, cowo dingin!! Kau pikir kau siapa bisa seenaknya mempermalukan orang lain?!” lagi, tanpa pikir panjang aku mengucapkan kata-kata itu. Cowo dingin itu berbalik kearahku. Melihatku dengan tatapan evil dan sedikit bingung. Aku pun sedikit gemetar melihat tampangnya. Benar-benar menakutkan. Kulihat lagi kini ia berjalan kearahku.
“siapa aku? Jadi kau tidak mengenalku?” ucapnya dingin.
“tentu tidak! Kalau aku mengenalmu, untuk apa aku bertanya? Lagipula, aku tak ingin mengenal cowo dingin yang kejam sepertimu!” ucapku menantang.
“hoo.. berani sekali kau. Sebentar, sepertinya aku belum pernah melihatmu sebelumnya. Kau anak baru? Cih.. besar juga nyalimu.” Ucapnya lagi. Aku tidak suka tatapannya, tatapannya seolah merendahkanku.
“kau! Seharusnya kau malu dengan tingkahmu tadi! Pengecut!” ucapku gak mau kalah.
“heh.. tau apa kau tentang diriku?” ucapnya yang langsung pergi. Membuatku semakin sebal dengan tingkahnya!
Setelah lapangan sudah mulai sepi, aku kembali pada Yoona yang masih diam di tempat.
“benar-benar cowo yang menyebalkan! Aku benci dengannya!” keluhku saat aku sudah sampai di tempat Yoona berada.
“sudahlah Seohyun, dia memang begitu.” Ucap Yoona tenang. Sepertinya ia sudah biasa dengan keadaan seperti ini.
“maksudmu? Apa kau mengenalnya?” tanyaku.
“ya, semua orang di sekolah ini mengenalnya. Dia Cho Kyuhyun. Cowo terkeren yang memiliki suara emas. Dia sangat di gilai oleh siswi-siswi di sekolah ini. Tak heran kalau ia menjadi seorang playboy. Sikapnya yang dingin serta statusnya yang sebagai playboy itu tidak membuat siswi-siswi menjauhinya. Justru, mereka tetap mengidolakannya. Itulah sebabnya ia bertingkah sesuka hatinya. Apa kau lupa? Dia juga teman sekelas kita.” Terang Yoona.
“Hah? Teman sekelas? Masa sih? Kok aku tidak menyadarinya?” tanyaku heran.
“tentu saja. Hari ini dia datang terlambat sehingga ia tidak mengenalimu. Lagipula, waktu ia datang kau sedang asyik bercerita. Jadi jelas saja kalian berdua tidak saling mengenal.” Ucapnya lagi. Aku hanya mengangguk mengerti. Ternyata ia seorang playboy. Pantas saja gayanya selangit. Berasa paling keren rupanya. Memalukan!
“ah.. ayo kita berkeliling lagi! Aku gak mau membahas cowo dingin itu lagi.” Ucapku seraya mengajak Yoona beranjak dari tempatnya.
***
Keesokan harinya. Di sekolah baruku. Bel tanda masuk belum berbunyi. Seorang laki-laki masuk dengan gaya yang menurutku menyebalkan. Ya, siapa lagi kalau bukan Kyuhyun. Cowo yang kemarin berantem denganku. Yang sialnya ternyata sekelas denganku.
Ia berjalan kearahku. Ada apa ini? Apa dia mau nyari ribut lagi denganku?
“Yoona, aku lihat pr mtk mu ya?” tanyanya yang ternyata tujuannya adalah Yoona, teman sebangkuku.
“ya, ini..” ucap Yoona memberikan buku mtk nya.
“tunggu dulu!” ucapku memotong dan menghalangi Yoona memberikan bukunya.
“Seohyun, ada apa?” Tanya Yoona.
“kau lagi, mau apa kau?” ucap namja menyebalkan itu.
“Yoona, apa yang kau lakukan? Kenapa kau dengan mudah memberikan prmu padanya?” Tanyaku heran. Belum sempat Yoona menjawab, Kyuhyun sudah memotong duluan.
“ya! apa ada urusannya denganmu?” ucapnya garang.
“tentu saja ada! Yoona temanku, tak akan kubiarkan kau menyakitinya! Jangan-jangan, setelah kejadian kemarin kau kini malah mengincar Yoona. Iya kan?!” ucapku tak kalah garang.
“sudah! Hentikan Seohyun. Ini..” ucap Yoona melerai kami dan memberikan bukunya pada namja gila itu. Kyuhyun menerima buku itu sambil tersenyum penuh kemenangan kearahku.
“Yoona..! kenapa kau..”
“sudahlah Seohyun, aku hanya tak ingin melihat kalian bertengkar. Aku tak ingin kedua sahabatku bertengkar karena hal sepele.” Ucapnya memotong omonganku.
“Sahabat? Jadi, dia sahabatmu? Bagaimana bisa??” ucapku tak percaya. Jelas saja, bagaimana aku bisa percaya ternyata sahabat baruku yang manis dan baik hati ini ternyata bersahabat dengan cowo dingin dan playboy seperti Kyuhyun. Benar-benar tak bisa kubayangkan!
“ya, dia sahabatku sejak aku duduk di bangku sekolah dasar. Dia tetanggaku dan kedua orang tua kami sangat dekat, jadi wajar saja kalau kami bersahabat.” Jelas Yoona.
“tapi..” ucapku gantung.
“kau heran kenapa aku bisa bersahabat dengan dia yang dingin dan playboy itu?” tanyanya tepat sasaran. Aku hanya mengangguk ragu.
“aku juga tak tau mengapa. Tapi asal kau tau, memang dia dingin dan terkesan kejam disini. Tapi dia cukup baik kok saat bersamaku. Itulah yang membuatku tetap bersahabat dengannya.” Jelasnya lagi.
Sementara bel masuk sudah berbunyi, aku masih memikirkan perkataan Yoona tadi. Dia, namja menyebalkan itu, yang bernama Cho Kyuhyun, apa mungkin ia bersikap baik saat bersama Yoona? Rasanya aku sedikit tidak percaya. Maksudku, orang seperti dia, apakah mungkin memiliki sisi baik? Heem..
***
Saat pulang sekolah. Aku berniat mengajak Yoona pulang bareng, meski aku tidak tau rumahnya. Ya mungkin saja rumah kita searah.
“Yoona-ah.. bagaimana kalau kita pulang bareng? Rumahmu dimana? Mungkin kita searah.” Ucapku pada Yoona yang kini sedang memasukkan semua bukunya ke dalam tas dan bersiap untuk pulang. Ia terlihat bingung dengan tawaranku.
“emm.. maaf Seo.. aku..”
“Yoona! Ayo kita pulang!” teriak seseorang. Dan begitu kulihat, Kyuhyun! Mau apa lagi dia?
“Yoona, kau selalu pulang bareng dia?” tanyaku.
“I, iya.. karena rumah kami berdekatan, jadi aku selalu pulang bareng dia. Apa kau ingin ikut kami juga?” ucapnya menawarkan. Aku tampak berpikir sebentar. Sebenarnya aku ingin pulang bareng Yoona, tapi aku benar-benar tidak mau pulang bersama Kyuhyun juga. Kalau aku berada didekatnya, bisa-bisa kami bertengkar terus. Aku tidak tega melihat Yoona yang harus melihat pertengkaran kami.
“ya! Yoona! Apa yang kau lakukan? Ayo cepat kita pulang!” ucap Kyuhyun tak sabar yang sudah berdiri di depan pintu kelas.
“sebentar, aku sedang mengajak Seohyun untuk pulang bersama kita.” Ucap Yoona sedikit berteriak karena jaraknya lumayan jauh dengan Kyuhyun berada.
“mengajaknya? Untuk apa? Mengganggu saja! Sudahlah, ayo kita pulang!” teriak Kyuhyun. Mendengarnya berkata seperti itu. Sungguh membuatku makin sebal dengannya. Tapi perkataannya itulah yang akhirnya memutuskanku untuk tidak ikut pulang bersama mereka.
“emm.. sepertinya aku tidak usah ikut kalian. Aku pulang sendiri saja.” Ucapku tersenyum kearah Yoona.
“oh, baguslah kalau begitu. Ayo Yoona, kita pulang!” ucap Kyuhyun. Sungguh, rasanya ingin kubekap mulut bawelnya itu. Tidak bisa apa dia bersabar sedikit? Kami kan sedang mengobrol. Menyusahkan saja.
“hei kau! Aku menyerahkan Yoona karena kau adalah sahabatnya, tapi awas saja kalau kau berani menyakiti Yoona, akan kubunuh kau!” teriakku ke Kyuhyun sambil menunjukkan kepalan tanganku.
“ah, berisik kau!” balasnya. Aku hanya melihatnya sebal.
“Seohyun~a.. apa benar kau tidak apa-apa pulang sendiri?” Tanya Yoona yang tampaknya khawatir padaku.
“ne, aku tak apa. sudah sana, namja bodoh itu sudah menunggumu.” Ucapku tersenyum dan perlahan mendorong tubuh Yoona kearah Kyuhyun.
Setelah Yoona dan Kyuhyun hilang dari pandanganku, aku langsung beranjak pulang. Meski sendirian.
***
Yoona POV
“ya! Yoona.. jadi Seohyun itu sahabat barumu?” Tanya Kyuhyun. Saat ini kami sedang berada di taman. Sebelum pulang ke rumah, kami memang sering menyempatkan diri ke taman dekat rumah kami. Menghirup udara sejuk dari pepohonan yang tumbuh dan melihat kebahagiaan anak-anak yang sedang asyik bermain di taman ini. Sangat menyegarkan pikiran.
“ne, begitulah. Dia orangnya cukup ramah dan menyenangkan. Entah mengapa, aku langsung bisa akrab dengannya.” Ucapku yang duduk di ayunan taman. Sementara Kyuhyun bersandar di tiangnya.
“tapi kenapa dia galak sekalin denganku?” Tanya Kyuhyun. Aku tersenyum.
“apa kau tidak sadar? Sikap dingin dan playboy mu itu sungguh menyebalkan dimatanya.” Jelasku.
“menyebalkan? Murid lain saja menyukai sikap dinginku, kenapa dia tidak?” tanyanya yang menurutku aneh.
“dasar bodoh. Tentu saja sikapmu itu menyebalkan. Ternyata kau benar-benar tidak sadar ya?”
“ya! maksudmu apa? Lalu kalau kau menganggap sikapku menyebalkan, kenapa sampai saat ini kau masih mau bersahabatan denganku?” ucapnya sedikit cemberut. Haha.. aku tau sikap ini, dia ngambek. Lucu sekali wajahnya.
“terpaksa..” ucapku pura-pura pasrah. Dia menatapku tak percaya.
“oh oke. Daripada terpaksa, mending tidak usah saja!” ucapnya dan mulai beranjak pergi. Dengan cepat, aku menahan gerakannya.
“Kyuhyun-ah.. aku hanya bercanda. Jangan menganggapnya seriuslah. Kau kan sahabat baik ku..” ucapku tersenyum yang masih memegang lengannya, menahannya agar tidak pergi.
“dasar kau.. bikin kaget saja!” ucapnya sambil memencet hidungku.
“auw.. sakit Kyu!” rintihku.
“haha.. biarkan. Biar tambah mancung.” Ucapnya dengan tawa evil nya. Tidak terima, aku berusaha mengejarnya yang mulai kabur itu. Akan kubalas perbuatannya!
Akhirnya, sore ini kuhabiskan dengan bermain kejar-kejaran dengan Kyuhyun. Aku senang bisa seperti ini dengannya.
***
Kyuhyun POV
Capek juga rasanya berlarian di taman. Haah.. kubaringkan tubuhku di atas kasur empukku. Menerawang kejadian yang terjadi hari ini. Tiba-tiba saja wajah itu terlintas di pikiranku. Wajah gadis menyebalkan yang hari ini sudah 2 kali dia mencari ribut denganku. Sahabat baru Yoona. siapa namanya? Ah, Seohyun ya? hmm.. benar-benar gadis yang menyusahkan.
Oh iya, aku kan baru saja putus. Apa ini saatnya aku mencari incaranku yang baru? Tapi siapa? Rasanya hampir semua siswi cantik di sekolahku sudah pernah kupacari. Lalu berikutnya siapa? Masa aku harus nge-jomblo? Playboy sepertiku jomblo? Bisa hilang reputasi playboyku. Heem.. masa Yoona sih? Dia kan sahabatku, mana tega aku menyakitinya. Lagipula aku tak pernah membayangkan kalau kami sampai berpacaran. Trus siapa? Seohyun? Anak baru itu? Heem.. bisa juga sih. Lagipula dia tidak jelek. Lumayan juga untuk dijadikan target berikutnya. Tapi sikapnya kan seperti itu. Apa aku bisa menaklukkannya? Baiklah, aku akan berjuang. Demi status playboyku ini. Hahaha.. *evil laugh
***
Hari ini seperti biasa kuhabiskan waktu istirahatku bersama sahabat baruku Yoona. memakan bekal kami di kelas. waktu itu Yoona pernah memberitahuku kalau kantin disini suka penuh pada jam istirahat dan dia mengusulkanku untuk membawa bekal setiap hari. Selain hemat juga tidak perlu berdesakan di kantin.
Dengan diselingi obrolan, kami memakan bekal kami.
“Yoona-ah.. apa kau biasanya sendirian saat istirahat? Sebelumnya aku minta maaf kalo aku lancang. Tapi, aku perhatikan kau ini orangnya tertutup ya?” ucapku agak ragu. Aku takut pertanyaanku membuatnya tersinggung. Dia meletakkan kedua sumpitnya, menatapku sebentar lalu kemudian menunduk. Seohyun bodoh! Pertanyaanmu tadi sungguh tidak diperlukan! Aku jadi menyesal menanyakannya. Aku harus minta maaf.
“Yoona.. mian.. aku..”
“kau benar Seohyun, aku memang terbiasa sendiri sebelum kau datang. Aku hanya bisa akrab dengan Kyuhyun dan denganmu saja.” Jawabnya.
“tapi, kenapa kau tidak mencoba berbaur dengan yang lain? Kau ini cantik, baik dan pintar. Kau pasti bisa dengan mudah berteman dengan mereka.” Ucapku.
“sayangnya tidak. Aku sudah berusaha bersikap ramah pada mereka, tapi mereka menanggapinya dingin.”
“eh, kenapa? Apa kau punya salah dengan mereka?”
“entahlah. Mungkin karena aku dekat dengan Kyuhyun. Kau tau kan, murid-murid disini sangat menggilai sahabatku itu. Hhh~ ya mungkin itu resikonya memiliki sahabat yang popular.” Ucapnya tersenyum tipis.
“Kyuhyun itu, ternyata selain menyebalkan, dia juga telah menyusahkanmu ya? benar-benar.”
“sudahlah, tak usah di bahas. Lagipula, aku juga tidak merasa kesepian. Ayo, makan lagi.” Ucapnya tegar. Gadis di hadapanku ini, sangat baik. Sepertinya ia tipe gadis yang tak mau merepotkan orang lain. Beruntung sekali aku mempunyai sahabat berhati malaikat ini.
***
Kyuhyun POV
Oke, aku akan mulai melancarkan aksiku untuk mendekati Seohyun. Tapi ngomong-ngomong kemana dia? Kucoba menyusuri kantin sekolah. Kulihat kantin itu. Sesak seperti biasanya. Apa mungkin Seohyun ada disitu? Tapi aku malas sekali harus berdesakan seperti itu. Sepertinya aku harus membatalkan rencanaku untuk mendekati Seohyun.
Kini aku berjalan lemas menuju kelasku. Saat aku memasuki kelasku. Kulihat.. Seohyun! Ternyata dia disini. Kalau tau begitu, aku tidak perlu bersusah payah mencarinya di kantin. Hoo.. dengan Yoona rupanya. Oke Kyuhyun, waktunya beraksi!
“halo.. yeoja-yeojaku yang cantik. Boleh dong aku gabung disini?” ucapku dengan gaya ‘playboy’ ku dan langsung duduk di kursi yang berada di depan meja mereka. Mereka berdua tampak kaget. terlebih Seohyun.
“ya! apa maksudmu dengan ‘yeoja’ mu, hah?!” omelnya. Sudah kuduga, dia memang benar-benar galak. Haah.. terpaksa aku harus bersikap lembut di depannya untuk mencapai targetku dalam menaklukkan seluruh siswi yang ada di sekolah ini.
“Seohyun-ssi.. kenapa kau sepertinya sensi sekali denganku? Aku kan berbicara padamu baik-baik. Iya kan Yoona?” ucapku menoleh kearah Yoona, mengharapkan dukungan darinya.
“jangan bawa-bawa Yoona! kau ingin menghasutnya?” ucap Seohyun yang masih dengan nada yang sama. Ngomel.
“tidak Seohyun. Kyuhyun benar, sepertinya kau harus bersikap lebih baik dengannya. Toh, dia tidak salah kan?” ucap Yoona tersenyum. Akhirnya, Yoona membelaku! Haha.. rasakan itu yeoja galak.
Seohyun yang tadinya sempat berdiri kini duduk kembali setelah mendengar perkataan Yoona.
“haah.. aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi kalau Yoona sudah bilang begitu. Mianhae Kyuhyun..” Ucapnya pasrah. Aku tersenyum penuh kemenangan.
“nah.. kalo akur kan enak diliatnya. Hehe..” ucap Yoona senang. Dia memang penyelamatku.
“lalu, ada perlu apa kau ke meja kami?” ucap Seohyun berusaha lembut tapi tetap terdengar jutek.
“loh, memang tidak boleh ya? aku kan kesini ingin bersilaturahmi dengan teman sekelasku yang cantik ini.” Ucapku sambil mengedipkan sebelah mataku kearah Seohyun. Ia tampak terkejut. Sepertinya kali ini aku berhasil memikat hatinya. Haha.. ternyata dia sama saja dengan gadis pada umumnya.
Tanpa kusadari, sebuah buku mendarat tepat diwajahku dan berhasil mendorongku sedikit ke belakang.
“YA! CHO KYUHYUN!! Apa maksud dari kedipanmu tadi, hah?! Kau ingin menggodaku?! Dasar gak tau diri!!!” teriak Seohyun marah yang langsung pergi keluar kelas.
Ternyata Seohyun ya yang mendorong wajahku dengan buku ini. Benar-benar cewe kasar. Apa-apaan dia? Berani-beraninya mempermalukanku di depan umum. Untung saja di kelas ini tidak banyak orang.
“Kyuhyun-ah.. gwaenchanayo?” Tanya Yoona khawatir.
“ne, gwaenchana.. tapi kelakuan sahabatmu itu benar-benar membuatku kesal. Kenapa dia bisa semarah itu? Padahal aku hanya mengedipkan mataku saja. Benar-benar cewe aneh!” gerutuku kesal.
“hihi.. jangan-jangan, kau sedang berusaha mendekati Seohyun ya? ckck.. Kyuhyun, kuberitahu ya. Seohyun meski galak sekali dimatamu, tapi sebenarnya dia anak yang polos. Dia juga gadis baik-baik, jadi dia paling benci sama yang namanya playboy macam kamu. Dia pernah bilang kalau cowo playboy itu jahat, penipu, tidak punya perasaan dan suka seenaknya. Jadi wajar saja kalau dia sangat membencimu.” Jelas Yoona.
“apa seburuk itu status ‘playboy’ dimatanya? Baiklah, aku akan membuktikan kalau tidak semua playboy sejahat yang dia pikirkan!” ucapku berapi-api. Enak saja dia menuduhku jahat. <- ga tau diri -.-v
“aku suka semangatmu. Tapi, aku mohon banget Kyu. Jangan sakiti dia. Maksudku, jangan terlalu kejam padanya. Bagaimana pun juga dia sahabat cewe pertamaku. Ya?” ucapnya memohon. Sebenarnya justru aku ingin sekali mengerjai yeoja galak itu. Tapi melihat Yoona seperti ini kasihan juga. Apalagi dia sahabat barunya. Hmm..
“baiklah, aku tidak akan kejam-kejam padanya.” Ucapku sambil tersenyum. Yoona juga ikut tersenyum.
“terima kasih Kyu.. oh iya, dia kemana?” Tanya Yoona yang menyadarkanku. Benar juga, dia belum balik. Kemana dia?
“sebaiknya kita mencarinya.” Usul Yoona. kami pun langsung berdiri mencari.
***
Seohyun POV
“Kyuhyun menyebalkan! Apa-apaan kedipannya itu? Dasar cowo playboy!!” gumamku kesal. Aku terus berjalan. Tak tau ingin kemana. Aku hanya menurut saja kemana kaki ku ini melangkah.
Sepanjang jalan aku terus mendumel kesal. Sampai akhirnya kaki ku membawaku ke halaman belakang sekolah. Tempatnya sepi. Apa mungkin karena letaknya yang di belakang ya? kududukkan tubuhku di salah satu kursi yang tersedia disana.
Tenang sekali suasana disini. Membuatku bisa mengendalikan emosiku ini. Rasanya nyaman. Dikelilingi pohon serta tumbuhan lainnya. Begitu sejuk. Tempat sebagus ini kenapa bisa sepi ya? lumayan nih buat tempat tongkrongan.
Aku menutup mataku sejenak. Berusaha mendamaikan hatiku yang sedang emosi. Menghirup udara sejuk. Merelaksasikan pikiranku.
“Seohyun!!!” teriak seseorang. Aku pun membuka mataku dan menoleh ke sumber suara.
“Yoona?” ucapku kaget. ternyata Yoona yang memanggilku. Tapi dia tidak sendirian. Dia bersama… Kyuhyun? Mau apa lagi dia?
“Seohyun, kau kemana aja sih? Kami mencarimu dari tadi.” Ucap Yoona sambil berusaha mengatur nafasnya.
“tidak kemana-mana.” Ucapku singkat sambil memalingkan wajahku.
“Seohyun-ah.. apa kau masih marah denganku?” ucap Kyuhyun. Aku tidak meresponnya.
“Seohyun-ah.. mianhae.. aku benar-benar minta maaf. Maafkan aku, aku tidak tau kalau kau tidak suka diperlakukan seperti itu.” Ucapnya yang tampaknya menyesal. Tapi aku tetap tidak menjawab.
“Seo, maafin Kyuhyun dong. Dia kan udah nyesel tuh. Ya? ya?” kali ini Yoona ikutan memohon.
“iya, iya, ku maafin. Tapi jangan diulang lagi. Aku ga suka.” Ucapku yang akhirnya lembek juga setelah Yoona ikut-ikutan memohon. Gadis itu, selalu membuatku ga bisa menolak permintaannya.
***
Esok harinya. Hari begitu cerah. Sangat cerah. Hingga membuatku merasakan hawa panas yang lebih. Dan sialnya, di hari yang secerah ini, kelas ku justru malah harus berolahraga di luar ruangan. Benar-benar melelahkan!
Kusempatkan duduk sejenak di pinggir lapangan. Rasanya lelah sekali setelah bermain bola tadi. Tenggorokanku kering nih. aku celingak-celinguk mencari minum. Siapa tau ada yang menaruhnya disini. Kan lumayan aku bisa bagi.
“Seohyun, kau pasti capek. Ini, kuambilkan minum untukmu.” Ucap seseorang menyodorkan minuman dingin kearahku. Seperti apa yang kubutuhkan. Air minum. Tanpa melihat orangnya, aku langsung meneguk air mineral yang ia berikan. Segar sekali rasanya.
“gomawo..” ucapku seraya menoleh padanya. Aku terkejut melihat orang itu. Aku bahkan merasa tidak sedang dalam dunia nyata. Bagaimana tidak, di depanku kini terdapat seorang namja yang sedang tersenyum. Seorang namja yang bahkan tidak bisa kubayangkan dia bisa bersikap seperti ini. Namja playboy dengan gaya sok kerennya itu. Siapa lagi kalau bukan Cho Kyuhyun?!
“uhuk.. uhuk..!!” mendadak aku tersedak. Mungkin organ pencernaanku merasa gak rela setelah mengetahui pemberi minuman itu. Atau mungkin hanya aku saja yang melebih-lebihkan? Yang pasti saat ini aku sangat kaget dengan perilaku Kyuhyun yang di luar dugaan ini.
“hei, gwaenchanayo?” tanyanya sambil menepuk-nepuk punggungku.
“n, ne..” ucapku berusaha menerima kenyataan bahwa yang tadi memberikan minum itu benar Kyuhyun. Namja playboy yang dingin.
“jangan bilang kalau kau kaget karena ternyata akulah yang memberikan minum itu.” Ucapnya tepat sasaran. Aku hanya diam, merasa sudah kepergok.
“haha.. reaksimu berlebihan! Apa kau tidak pernah bertemu playboy yang baik hati? Dasar gadis bodoh.” ucapnya menertawakanku. Oke, kupikir dia sudah kembali dengan evil nya.
“jujur saja, aku memang belum pernah bertemu playboy yang baik. Memang ada, tapi akhirnya kembali lagi ke sifat aslinya. Muka dua!” ucapku yang mungkin menyindirnya.
“heem.. begitu ya..” responnya. Aku hanya mengangguk.
“Seohyun-ah..rumahmu dimana?” tanyanya.
“ada apa memangnya?” tanyaku balik.
“tidak, aku hanya ingin mengetahui tempatmu tinggal, karena aku merasa kalau cepat atau lambat kau akan menjadi yeojachinguku.” Ucapnya dengan wajah tak berdosa.
“hah? Apa kau bilang? Menjadi yeojachingumu? Apa kau sudah gila? Mengenalmu saja belum ada seminggu, lagipula aku tidak menyukaimu. Percaya diri sekali kau!” omelku. Baru saja aku berpikir mungkin ada sisi baik dari dirinya, tapi tidak kurang dari 5 menit ia langsung bisa mengubah pendapatku tentangnya. Dasar playboy gila!
Aku beranjak pergi tanpa menoleh kearahnya. Sampai akhirnya ia memanggilku.
“hei, Seohyun!” panggilnya.
“Apa?!” ucapku yang terdengar marah.
“botolku.. itu botol minum ku.” Ucapnya yang lagi-lagi dengan wajah tanpa dosa.
Menyadari ucapannya, aku langsung melihat ke benda yang sedari tadi kupegang. Ternyata benar, botol minumnya masih ada padaku. Dengan kesal, ku lempar botol itu kearahnya. Oke, mungkin ‘sedikit’ lebih jauh. Oke, bukan sedikit tapi sangat. Sehingga membuat ia harus beranjak jauh dari tempat tadi kita duduk. Rasakan!
Aku berjalan menghampiri Yoona yang sedang sibuk merapihkan bola.
“Yoona~ aku bantu ya?” tawarku riang.
“tidak usah. Ini sudah mau selesai kok.” Tolaknya halus. Memang benar sih, buktinya sekarang sudah selesai. Sepertinya aku telat datangnya -__-‘
“ah, bagaimana kalau hari minggu nanti kita jalan-jalan? Aku ingin pergi membeli kado untuk eomma ku nih. kau mau kan membantuku memilihkannya?” ajakku. Dia tampak berpikir sejenak.
“hmm.. baiklah. Sepertinya seru. Lagipula aku sudah lama gak jalan-jalan.” Ucapnya.
“asyiik..! oke, hari minggu nanti jangan lupa ya~” ucapku mengingatkan.
“sip!” balasnya sambil mengacungkan ibu jarinya.
***
-tbc-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar