Sebelumnya, Timnas Indonesia telah melawan Malaysia pada babak sebelumnya dengan skor 5-1 atas kemenangan Indonesia. Namun, karena Malaysia menang melawan Vietnam pada babak semifinal, maka pada final kali ini Indonesia harus menghadapi kembali negara Malaysia.
Namun sayangnya, pada pertandingan final leg 1 yaitu pada tanggal 26 Desmber 2010 yang di adakan di Bukit Djalil, Malaysia. Indonesia harus kalah dengan skor 0-3 terhadap Malaysia. Meski begitu, hal ini tak membuat semangat para supporter maupun Timnas Garuda jatuh. Justru mereka malah tetap mendukung Timnas dan memberi semangat pada Timnas kita. Seperti contoh kegigihan masyarakat Indonesia yang tetap memberi dukungan dan semangat pada saat pemain Timnas sedang melakukan latihan di salah satu lapangan di Jakarta pada hari Senin, 27 Desember 2010. Hal tersebut bahkan membuat kagum sang pelatih Timnas, Alfred Riedl. Ia kagum dengan masyarakat Indonesia yang terus mendukung Timnas meski pejuang Garuda sempat kebobolan 3 gol pada leg 1.
Tapi, terdapat kontrovesial(maaf kalo salah tulisan) terhadap kemenangan Harimau Malaysia tersebut. Banyak hal yang ternyata sudah membuat kurang nyaman para Timnas yang menyebabkan hilangnya konsentrasi. Serta beberapa perlakuan yang kurang mengenakan dari pihak Malaysia.
- Pada awal pertama Timnas menginjakkan kaki ke negara tetangga tersebut, ternyata mereka sudah diperlakukan tidak baik. Yaitu, menurut kabar yang diberitakan, para pejuang Garuda ini sudah dibiarkan cukup lama saat menunggu jemputan tiba. Bahkan, ketua umum PSSI sempat mengomel kepada supir yang menjemput karena telah membuat Timnas kita menunggu cukup lama.
- Saat pembukaan leg 1, saat menyanyikan lagu kebangsaan masing-masing negara. Pada saat lagu Indonesia Raya dinyanyikan, ternyata lagu tersebut dipotong satu bait yang membuat rakyat Indonesia serta para pemain Timnas kebingungan.
- Pada saat pertandingan berlangsung, kiper Timnas kita, Markus. Protes di menit ke 58 saat sudah jengah dengan laser berwarna hijau yang terus diarahkan kepadanya dan mengganggu konsentrasinya. Saat itu pula pertandingan sempat berhenti beberapa saat. Saat pertandingan berhenti tersebut, bahkan ada seseorang yang melemparkan petasan ke dalam lapangan yang hampir mengenai para pemain. SBY juga sempat menyuruh Timnas protes akan kehadiran laser tersebut saat sedang menonton bersama di kediamannya. Akibat hal ini, para pemain Timnas tidak bisa berkonsentrasi penuh yang menyebabkan mereka kebobolan 3 gol. Menurut beberapa ahli, laser berwarna hijau tersebut memang menyebabkan hilangnya konsentrasi. Di dunia mayapun, banyak rakyat Indonesia yang tidak terima akan perbuatan kurang sportifnya supporter Malaysia. Bahkan di jaringan sosial Twitter kata #malaysiacheatlaser sempat menjadi Trending Topic nomor 1 pada waku yang cukup lama. Kejadian seperti ini ternyata juga sempat dialami oleh tim Vietnam pada saat melawan Malaysia.
- Belakangan ini diketahui bahwa pada daerah gawang Indonesia ditaburi bubuk yang membuat reaksi gatal-gatal. Bahkan, kipper Timnas mengaku bentol-bentol pada tubuhnya. Menurut beberapa ahli, bubuk itu memang menyebabkan reaksi gatal. Namun ada juga yang beranggapan bahwa bubuk itu hanyalah bubuk biasa.
- Tak hanya Timnas, tapi para supporter yang sengaja datang ke Malaysia demi mendukung Timnas kita bertanding sempat mendapatkan perlakuan yang kurang mengenakan. Ada beberapa orang yang mengaku bahwa sejak awal mereka sudah dilempari botol minuman dari atas. Saat pertandingan akan berakhirpun, banyak supporter Indonesia yang sudah meninggalkan stadium akibat lemparan-lemparan yang mengenai mereka.
Itu beberapa hal yang kurang mengenakan yang didapat oleh pihak Indonesia, kita hanya berharap hal itu tidak akan terulang di Gelora Bung Karno pada saat leg ke 2 nanti. Sportifitas sangat diperlukan saat pertandingan.
Saya memiliki beberapa bukti foto laser yang diarahkan ke pemain Timnas :
Sekian dari saya. Saya berharap tak ada lagi pertengkaran antara dua belah pihak.
Peace is more happy than war
Tidak ada komentar:
Posting Komentar